Malang
1. Kebudayaan
Kekayaan etnis dan budaya yang dimiliki Kota Malang berpengaruh terhadap
kesenian tradisional yang ada. Salah satunya yang terkenal adalah
Wayang Topeng Malangan (Topeng Malang), namun kini semakin terkikis oleh
kesenian modern. Gaya kesenian ini adalah wujud pertemuan tiga budaya
(Jawa Tengahan, Madura, dan Tengger). Hal tersebut terjadi karena Malang
memiliki tiga sub-kultur, yaitu sub-kultur budaya Jawa Tengahan yang
hidup di lereng gunung Kawi, sub-kultur Madura di lereng gunung Arjuna,
dan sub-kultur Tengger sisa budaya Majapahit di lereng gunung
Bromo-Semeru. Etnik masyarakat Malang terkenal religius, dinamis, suka
bekerja keras, lugas dan bangga dengan identitasnya sebagai Arek Malang
(AREMA) serta menjunjung tinggi kebersamaan dan setia kepada Malang. Berikut kesenian-kesenian yang ada di Malang.
a. Tari Topeng Malangan
Topeng
malangan merupakan kesenian tradisional yang berada di Malang. Dimana sanggar
maupun padepokanya terletak di desa Kedungmonggo-Pakisaji, Kabupaten Malang-Jawa
Timur. Pengelolahan kesenian ini, sekarang dikelolah oleh bapak Handoyo cucu
dari mbah Karimun. Dengan adanya kepengurusan kesenian ini, sehingga sampai
sekarang kesenian topeng Malangan dapat terlestarikan secara baik.
Bahkan
adapun
susunan kegiatan latihan yang dilakukan setiap seminggu, khusunya
latihan Karawitan. Tujuan dari diadakanya latihan karawitan ini yaitu,
untuk membuat regenerasi baru dan memperdalam lagi gendinding-gending
pengiring toeng malangan, sebab pengrawitan orang yang tua sudah banyak
yang meninggal. Latihan Karawitan ini dilakukan setiap satu minggu 3
kali
pertemuan mulai hari minggu,selasa, dan jum’at malam. Dimana dalam
latihan
karawitan ini beranggotakan 10 orang. Anggotanya berasal dari masyarakat
sekitar sanggar topeng malangan tersebut. Dalam pelatihan ini tidak
dikenakan
biaya. Latihan yang dilakukan ini dimulai dari jam 20.00-selesai. Adapun
alat-alat yang digunakan dalam latihan ini antara lain, Kendang
Malangan,
Bonang Babok/Barong, Bonang Penerus, Slenthem, Demung, Saron I, Saron
II,
Reking, Gong dan Kenong. Tidak semua sanggar topeng memliki kegiatan
rutin
seperti di Sanggar Asmoro Bangun ini.
b. Bantengan
Di Malang, selain Tari Topeng juga berkembang seni Bantengan. Seni
Bantengan telah ada sejak jaman Kerajaan Singasari dengan adanya relief
di situs Candi Jago. Walaupun pada masa tersebut bentuk kesenian
Bantengan belum seperti sekarang, yaitu berbentuk topeng kepala
bantengan yang menari. Kesenian ini berkembang pesat sejak tahun 1960-an
ketika masa Orde Lama. Setiap perayaan atau pawai hari ulang tahun
kemerdekaan senantiasa ditampilkan bersama dengan tari Liang Liong.
Kesenian Bantengan pada awalnya selalu dihadirkan pada tiap acara
selamatan, suroan serta acara-acara hajatan masyarakat Jawa Timur
khususnya warga Malang. Festival tahunan yang menjadi event ikon kota
juga sering diadakan setiap tahunnya.
Namun seiring dengan pesatnya jenis hiburan lainnya, seni Bantengan
mengalami penurunan. Beberapa tahun ini seni Bantengan mulai menggeliat
kembali bahkan mulai menjamur. Hampir setiap kecamatan di wilayah
Kabupaten dan Kota Malang terdapat perkumpulan seni Bantengan, terutama
di sekitar Kecamatan Tumpang, Poncokusumo, dan Kota Batu. Tarian ini
menjadi populer, lantaran gerak tarinya mudah untuk dihafalkan oleh
semua lapisan masyarakat. Perkembangan kesenian Bantengan mayoritas
berada di masyarakat pedesaan atau wilayah pinggiran kota di daerah
lereng pegunungan di Jawa Timur tepatnya di Bromo-Tengger-Semeru,
Arjuno-Welirang, Anjasmoro, Kawi dan Raung-Argopuro.
c. Tari Beskalan
Merupakan tarian ucapan "Selamat Datang", tarian khas Kota Malang yang dipakai dalam upacara penyambutan tamu yang datang berkunjung ke Kota Malang Beskalan sendiri berasal dari kata "bakalan" yang artinya pertama atau dasar dari segala bentuk penghargaan terhadap tamu atau orang asing yang muncul secara spontan.
2. Makanan
a. Bakso Malang
Salah satu makanan khas Malang yang cocok menjadi oleh oleh adalah Keripik Tempe dan Keripik Aneka Buah . Meskipun daerah daerah lain sudah banyak yang memproduksi keripik anda pasti akan merasakan rasa yang berbeda saat anda makan kripik khas Malang . Dan saya sendiri juga menjual kripik ini
c. Orem Orem
Orem-orem adalah sajian ketupat dengan kecambah yang disiram sayur santan berisi tempe. Tambahannya adalah kecap dan sambal. Selain itu disediakan kerupuk dan berbagai gorengan kacang-kacangan, seperti tempe goreng atau mendol goreng sebagai pelengkap.Bumbu lengkap Orem-orem ini cukup kental. Dengan aroma bumbu yang selalu membuat perut kelaparan, dengan sajian tempe dan ketupatnya, lalu masak menggunakan bara api arang.
Orem-orem adalah sajian ketupat dengan kecambah yang disiram sayur santan berisi tempe. Tambahannya adalah kecap dan sambal. Selain itu disediakan kerupuk dan berbagai gorengan kacang-kacangan, seperti tempe goreng atau mendol goreng sebagai pelengkap.Bumbu lengkap Orem-orem ini cukup kental. Dengan aroma bumbu yang selalu membuat perut kelaparan, dengan sajian tempe dan ketupatnya, lalu masak menggunakan bara api arang.
3. Ciri Khas
a. Bahasa Malangan (Osob Kiwalan)
Ngalamers yang asli Malang pasti sudah sangat familiar dengan boso walikan (osob kiwalan). Boso walikan memang sudah menjadi ciri khas Kota Malang, seperti halnya bakso dan apel. Beberapa boso walikan yang sering digunakan antara lain: ker (rek), sam (mas), Ngalam (Malang), genaro (orang), kadit itreng (tidak ngerti), nakam (makan), nganal (lanang), Ongis Nade (Singo Edan), dan masih banyak lagi.
Menurut Pengamat sejarah dari Universitas Negeri Malang (UM), Dwi Cahyono, sejarah boso walikan dimulai pada saat jaman perjuangan Gerilya Rakyat Kota (GRK). Para pejuang pada saat itu menggunakan boso walikan sebagai alat komunikasi antar sesama pejuang serta sebagai identitas untuk mengenali lawan maupun kawan.
Pada saat itu, banyak sekali mata-mata Belanda yang berasal dari orang pribumi sendiri. Otomatis, komunikasi dalam Bahasa Jawa menjadi hal yang riskan karena para mata-mata itu juga pasti akan paham lantas akan membocorkannya pada pihak Belanda. Karena itu para pejuang menggunakan boso walikan untuk mengelabui para mata-mata sekaligus untuk meminimalisir bocornya strategi perjuangan para gerilyawan.
b. Sebutan Kota Malang
--> Kota Pendidikan
Ya, banyaknya fasilitas pendidikan yang
memadai dan suasana kota Malang yang tenang, menjadikkannya sangat cocok
untuk belajar atau menempuh pendidikan. Udara di sini pun sejuk dan
segar, sarana transportasinya memadai dan biaya hidup juga relatif
terjangkau. Tak heran jika Malang banyak dilirik pelajar dari daerah
manapun yang ingin menempuh pendidikan berkualitas dengan biaya
seminimal mungkin. Itulah yang menjadikan Malang memperolah predikat
"Kota Pendidikan".
--> Kota Kuliner
Siapapun Ngalamers yang berkunjung ke
Malang dan tengah melakukan diet, sebaiknya mengurungkan niatannya.
Banyak sekali aneka makanan khas Malang, kuliner dari berbagai daerah di
Nusantara, bahkan sampai kuliner kelas Internasional bisa ditemukan di
sini. Dari bakso, mie, nasi goreng, soto, steak, kopi, ice cream,
Italian food, Chinese food, Seafood, dan varian makanan lainnya yang
sudah sangat dikenal dan digemari masyarakat luas ada di Malang. Inilah
alasan banyak pemburu kuliner sering berkunjung ke Malang dan kemudian
menyebutnya sebagai "Kota Kuliner".
-->Paris of East Java
Banyak yang mengatakan Malang sebagai
Paris van East Java karena kondisi alamnya yang indah. Disamping itu,
iklim Malang yang sejuk dan lingkungan kotanya yang bersih pun membuat
Malang nampak bagaikan kota "Paris"-nya Jawa Timur.
Itulah julukan-julukan kota Malang yang
sudah sangat dikenal masyarakat luas. Nah kalau masih ada julukan lain
yang disandang Kota Malang ini, Ngalamers mungkin bisa berbagi dengan
HaloMalang melalui pos komentar di bawah ini.
Sumber : http://www.malang-guidance.com/kesenian-kebudayaan-kota-malang/
http://www.malangkota.go.id/mlg_detail.php?own=seni&id=35
http://ngalam.web.id/read/2111/seni-bantengan/
www.inibangsaku.com
http://tradisiku.blogspot.com/2013/01/tari-beskalanmalang.html
http://www.malangkota.go.id/mlg_detail.php?own=seni&id=35#ixzz3FSxLaRGu
http://berita.grosirkeripik.com/12-makanan-dan-minuman-khas-malang
http://halomalang.com/serba-serbi/ngalamers-harus-tahu-sejarah-boso-walikan
0 komentar:
Posting Komentar