Selasa, 07 Oktober 2014

Ngalam ,My City of Hometown

Malang


1. Kebudayaan
  Kekayaan etnis dan budaya yang dimiliki Kota Malang berpengaruh terhadap kesenian tradisional yang ada. Salah satunya yang terkenal adalah Wayang Topeng Malangan (Topeng Malang), namun kini semakin terkikis oleh kesenian modern. Gaya kesenian ini adalah wujud pertemuan tiga budaya (Jawa Tengahan, Madura, dan Tengger). Hal tersebut terjadi karena Malang memiliki tiga sub-kultur, yaitu sub-kultur budaya Jawa Tengahan yang hidup di lereng gunung Kawi, sub-kultur Madura di lereng gunung Arjuna, dan sub-kultur Tengger sisa budaya Majapahit di lereng gunung Bromo-Semeru. Etnik masyarakat Malang terkenal religius, dinamis, suka bekerja keras, lugas dan bangga dengan identitasnya sebagai Arek Malang (AREMA) serta menjunjung tinggi kebersamaan dan setia kepada Malang. Berikut kesenian-kesenian yang ada di Malang.



a.  Tari Topeng Malangan
    Topeng malangan merupakan kesenian tradisional yang berada di Malang. Dimana sanggar maupun padepokanya terletak di desa Kedungmonggo-Pakisaji, Kabupaten Malang-Jawa Timur. Pengelolahan kesenian ini, sekarang dikelolah oleh bapak Handoyo cucu dari mbah Karimun. Dengan adanya kepengurusan kesenian ini, sehingga sampai sekarang kesenian topeng Malangan dapat terlestarikan secara baik.
           Bahkan adapun susunan kegiatan latihan yang dilakukan setiap seminggu, khusunya latihan Karawitan. Tujuan dari diadakanya latihan karawitan ini yaitu, untuk membuat regenerasi baru dan memperdalam lagi gendinding-gending pengiring toeng malangan,  sebab pengrawitan orang yang tua sudah banyak yang meninggal. Latihan Karawitan ini dilakukan setiap satu minggu 3 kali pertemuan mulai hari minggu,selasa, dan jum’at malam. Dimana dalam latihan karawitan ini beranggotakan 10 orang. Anggotanya berasal dari masyarakat sekitar sanggar topeng malangan tersebut. Dalam pelatihan ini tidak dikenakan biaya. Latihan yang dilakukan ini dimulai dari jam 20.00-selesai. Adapun alat-alat yang digunakan dalam latihan ini antara lain, Kendang Malangan, Bonang Babok/Barong, Bonang Penerus, Slenthem, Demung, Saron I, Saron II, Reking, Gong dan Kenong. Tidak semua sanggar topeng memliki kegiatan rutin seperti di Sanggar Asmoro Bangun ini.

b. Bantengan
Di Malang, selain Tari Topeng juga berkembang seni Bantengan. Seni  Bantengan telah ada sejak jaman Kerajaan Singasari dengan adanya relief di situs Candi  Jago. Walaupun pada masa tersebut bentuk kesenian Bantengan belum seperti sekarang, yaitu berbentuk topeng kepala bantengan yang menari. Kesenian ini berkembang pesat sejak tahun 1960-an ketika masa Orde Lama. Setiap perayaan atau pawai hari ulang tahun kemerdekaan senantiasa ditampilkan bersama dengan tari Liang Liong. Kesenian Bantengan pada awalnya selalu dihadirkan pada tiap acara selamatan, suroan serta acara-acara hajatan masyarakat Jawa Timur khususnya warga Malang. Festival tahunan yang menjadi event ikon kota juga sering diadakan setiap tahunnya.
Namun seiring dengan pesatnya jenis hiburan lainnya, seni Bantengan mengalami penurunan. Beberapa tahun ini seni Bantengan mulai menggeliat kembali bahkan mulai menjamur. Hampir setiap kecamatan di wilayah Kabupaten dan Kota Malang terdapat perkumpulan seni Bantengan, terutama di sekitar Kecamatan Tumpang, Poncokusumo, dan Kota Batu. Tarian ini menjadi populer, lantaran gerak tarinya mudah untuk dihafalkan oleh semua lapisan masyarakat. Perkembangan kesenian Bantengan mayoritas berada di masyarakat pedesaan atau wilayah pinggiran kota di daerah lereng pegunungan di Jawa Timur tepatnya di Bromo-Tengger-Semeru, Arjuno-Welirang, Anjasmoro, Kawi dan Raung-Argopuro.
c. Tari Beskalan 
    Merupakan tarian ucapan "Selamat Datang", tarian khas Kota Malang yang dipakai dalam upacara penyambutan tamu yang datang berkunjung ke Kota Malang Beskalan sendiri berasal dari kata "bakalan" yang artinya pertama atau dasar dari segala bentuk penghargaan terhadap tamu atau orang asing yang muncul secara spontan.
  




2. Makanan 
 a. Bakso Malang 
 
Resep Bakso bakar
resep pembuatan bakso khas malangMakanan ini merupakan ciri khas Malang yang juga menjadi identitas negara Indonesia . Di Malang penjual bakso sangat menjamur dan rasanya juga sangat bersaing . Bakso di Malang juga bervariasi tidak hanya bakso kuah namun juga ada bakso bakar.
  
b. Keripik Tempe dan Buah
 Salah satu makanan khas Malang yang cocok menjadi oleh oleh adalah Keripik Tempe dan Keripik Aneka Buah . Meskipun daerah daerah lain sudah banyak yang memproduksi keripik anda pasti akan merasakan rasa yang berbeda saat anda makan kripik khas Malang . Dan saya sendiri juga menjual kripik ini

Resep Pembuatan Keripik Tempe Rasa Barbequeresep pembuatan keripik apel crispy


 
resep pembuatan orem orem khas malangc. Orem Orem
Orem-orem adalah sajian ketupat dengan kecambah yang disiram sayur santan berisi tempe. Tambahannya adalah kecap dan sambal. Selain itu disediakan kerupuk dan berbagai gorengan kacang-kacangan, seperti tempe goreng atau mendol goreng sebagai pelengkap.Bumbu lengkap Orem-orem ini cukup kental. Dengan aroma bumbu yang selalu membuat perut kelaparan, dengan sajian tempe dan ketupatnya, lalu masak menggunakan bara api arang.

3. Ciri Khas
 a. Bahasa Malangan (Osob Kiwalan)
Ngalamers yang asli Malang pasti sudah sangat familiar dengan boso walikan (osob kiwalan). Boso walikan memang sudah menjadi ciri khas Kota Malang, seperti halnya bakso dan apel. Beberapa boso walikan yang sering digunakan antara lain: ker (rek), sam (mas), Ngalam (Malang), genaro (orang), kadit itreng (tidak ngerti), nakam (makan), nganal (lanang), Ongis Nade (Singo Edan), dan masih banyak lagi.  

Menurut Pengamat sejarah dari Universitas Negeri Malang (UM), Dwi Cahyono, sejarah boso walikan dimulai pada saat jaman perjuangan Gerilya Rakyat Kota (GRK). Para pejuang pada saat itu menggunakan boso walikan sebagai alat komunikasi antar sesama pejuang serta sebagai identitas untuk mengenali lawan maupun kawan.

Pada saat itu, banyak sekali mata-mata Belanda yang berasal dari orang pribumi sendiri. Otomatis, komunikasi dalam Bahasa Jawa menjadi hal yang riskan karena para mata-mata itu juga pasti akan paham lantas akan membocorkannya pada pihak Belanda. Karena itu para pejuang menggunakan boso walikan untuk mengelabui para mata-mata sekaligus untuk meminimalisir bocornya strategi perjuangan para gerilyawan.

 
 

b. Sebutan Kota Malang 


-->  Kota Pendidikan
Ya, banyaknya fasilitas pendidikan yang memadai dan suasana kota Malang yang tenang, menjadikkannya sangat cocok untuk belajar atau menempuh pendidikan. Udara di sini pun sejuk dan segar, sarana transportasinya memadai dan biaya hidup juga relatif terjangkau. Tak heran jika Malang banyak dilirik pelajar dari daerah manapun yang ingin menempuh pendidikan berkualitas dengan biaya seminimal mungkin. Itulah yang menjadikan Malang memperolah predikat "Kota Pendidikan".


-->  Kota Kuliner
Siapapun Ngalamers yang berkunjung ke Malang dan tengah melakukan diet, sebaiknya mengurungkan niatannya. Banyak sekali aneka makanan khas Malang, kuliner dari berbagai daerah di Nusantara, bahkan sampai kuliner kelas Internasional bisa ditemukan di sini. Dari bakso, mie, nasi goreng, soto, steak, kopi, ice cream, Italian food, Chinese food, Seafood, dan varian makanan lainnya yang sudah sangat dikenal dan digemari masyarakat luas ada di Malang. Inilah alasan banyak pemburu kuliner sering berkunjung ke Malang dan kemudian menyebutnya sebagai "Kota Kuliner".
-->Paris of East Java
Banyak yang mengatakan Malang sebagai Paris van East Java karena kondisi alamnya yang indah. Disamping itu, iklim Malang yang sejuk dan lingkungan kotanya yang bersih pun membuat Malang nampak bagaikan kota "Paris"-nya Jawa Timur.
Itulah julukan-julukan kota Malang yang sudah sangat dikenal masyarakat luas. Nah kalau masih ada julukan lain yang disandang Kota Malang ini, Ngalamers mungkin bisa berbagi dengan HaloMalang melalui pos komentar di bawah ini.



0 komentar:

Posting Komentar